Ingatlah
kawan..!!
Ketika
sebelum ajal Rasulullah mengatakan Ummati, Ummati…
Menjelang ajal
pun ia tidak tenang
Itu karena
ia memikirkan kita…
Ketika
Thariq membakar semangat tentara
Sembari
membakar kapalnya sendiri
Hingga ia
pilih mati atau Berjaya
Itu demi
kejayaan kita…
Ketika al
Mu’tassim menghardik romawi
Hanya untuk
mempertahankan harga diri
Itu demi
harga diri kita…
Lantas
Kenapa kita
tidak pernah sedikitpun
Khawatir
dengan apa yang selalu Rasul pikirkan
hingga ajal
pun ia tetap khawatir
Apakah kita
bukan pengikut Rasulullah?
kenapa kita
tidak pernah menghargai
nyawa yang
di pertaruhkan Thariq?
Apakah nyawa
kalian lebih berharga
Dari nyawa
Thariq bin Ziyad?
Jiwa kita
tercabik di Palestina..
Hati kita
terkoyak di Iraq…
Darah kita
menetes di Afghanistan…
Harga diri
kita ternoda oleh mereka..
Dan kita
hanya bisu dan tuli
Atau bahkan
pura pura bisu dan tuli
Jika mereka
menyebut kita anjing
Dan menodai
harga diri kita
Al Mu’tassim
manakah yang kalian elu elukan?
Cukup sudah
kawan..
Darah ini
telah habis mengalir dan tak lagi menetes
Air mata ini
terlalu lama terkuras.
Lihatlah di
sana kawan…
Laa ilaaha illallah
Panji itu
telah datang
Cahaya itu
telah muncul
Dan akan
menghapus segalanya…
Ya….
Mengusap air
mata kita
Membasuh
keringat perjuangan kita
Mengobati
luka kita
Sambutlah
mereka kawan
Berbarislah
bersamanya
Ia akan
mengembalikan semua
Harapan dan
Kejayaan
Yang telah
sirna..
Kabarkanlah
kepada dunia
Bahwa kita
telah memulainya…
(Kamal Razaq
; bingkisan untuk semua Pemegang panji Kejayaan umat)