Pendakian ke puncak Nglanggeran ini di lakukan pada Akhir tahun 2011, yakni pada 30-31 Desember 2011. Kami berangkat dari rumah berempat. Saya (bogie), Anggar (Anggur), Bardi (Babek) dan Suef (Gepok). Berangkat dari rumah pada pukul 14.00 siang hari. Karena di perjalanan mampir mampir beli batere kamera, beli air mineral, jajan mie dll maka kami sampai di TKP kaki Gunung Nglanggeran setelah asar.
Perjalanan ini lumayan cepat karena saya dan teman teman ngaji saya pernag jalan kaki dari Pleret (Kecamatan tempat saya tinggal di kabupaten Bantul) sampai Puncak Nglanggeran.
Berangkat setelah sholat ‘Isya dan sampai puncak Jam 6.00 Pagi hari berikutnya. Jalan kaki …..(GoKill broo..)
Berangkat setelah sholat ‘Isya dan sampai puncak Jam 6.00 Pagi hari berikutnya. Jalan kaki …..(GoKill broo..)
Kembali ke TKP tadi, kami memulai pendakian setelah Sholat asar. Dalam perjalanan selama pendakian, kami di suguhi dengan pemandangan yang sangat indah. Perjalanan sangat menantang. Dengan batu batu vulkanik yang khas dari gunung berapi dan di selingi dengan tumbuhan hijau nan asri, tetapi tanjakannya terkadang curam. Hal yang sangat menegangkan adalah ketika kami harus melewati celah dari batu yang terbelah. Perjalanan cukup melelahkan. Tetapi semua itu sedikit terobati oleh gurauan di perjalanan dan suguhan pemandangan yang elok dari Sang Pencipta Alam Raya.
Kami sampai di puncak ketika hari hampir gelap. Setelah sampai di puncak dan beristirahat sejenak, kami lagi lagi harus turun beberapa puluh meter untuk mencari tempat pendirian tenda. Setelah tenda berdiri kami pun beristirahat sembari melihat lihat suasana sekitar.
Malam hari di puncak gunung nglanggeran berkabut, tetapi kabut tersebut cepat datang dan cepat pergi. Karena hujan dan kabut tebal itulah yang memaksa kami untuk tidak keluar tenda. Di tambah hawa dingin dan kelelahan menjadikan kami keenakan istirahat.
Sungguh pemandangan yang luar biasa di pagi hari di puncak gunung ini. Dengan horizon yang sedikit berkabut dan secercah cahaya dari sang surya menambah keelokan puncak puncak bebatuan vulkanik di deretan pegunungan seribu. Dengan di temani secangkir kopi panas dan angin yang sembribit membuat suasana nyaman dan hempasan udara pagi yang bersih dan dingin menyapu lembut paru-paru. Memang tidak salah memilih lokasi climbing kali ini.
Setelah puas berfoto-foto dan menikmati pemandangan kamipun mulai mengemasi perlengkapan dan melipat tenda. Sungguh pengalaman yang sangat hebat.