ADA APA DI BALIK
PROGRAM DESA SIAGA?
LATAR BELAKANG
Adanya beberapa masalah kesehatan
- AKI dan AKB yang masih tinggi
- Perbedaan status kesehatan antar daerah yang masih tinggi
- Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin
- Beban ganda penyakit
- Masih rendahnya kualitas,kuantitas,pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
- Perilaku masyarakat yang kurang mendukung (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) PHBS.
- Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan
- Masalah pendanaan kesehatan
- Desentralisasi yang mengakibatkan tidak sinkronnya antara pusat dan daerah.
PRIORITAS
Dari keseluruhan permasalahan tersebut Depkes memberikan proritas kepada peningkatan kesehatan ibu dan anak
Hasil LitBang ~ program prioritas DepKes:
- Program AsKesKin
- Percepatan penurunan AKI dan AKB
- Penanggulangan Penyakit)
ENAM PLATFORM SOLUSI KESEHATAN
- Mobilisasi massa
- Pemberdayaan masyarakat
- Meningkatkan/meratakan kualitas pelayanan kesehatan yang terjangkau
- Meningkatkan/meratakan kuantitas pelayanan kesehatan yang terjangkau
- Meningkatkan surveillance dan monitoring
- Meningkatkan pendanaan kesehatan.
Desa Siaga wahana solusi no 1 & 2
Langkah untuk mobilisasi massa dan peningkatan pemberdayaan masyarakat
Mobilisasi massa dan pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan LSM, Organisasi Keagamaan dan sektor swasta melalui program promosi, pencegahan/prevensi, KB, perawatan kehamilan gizi dan kedaruratan termasuk “Kedaruratan Nasional”
(Menkes, 21 November 2005, Hotel Shangri-La)
Desa Siaga wahana solusi no 3 & 4
Langkah untuk meningkatkan/meratakan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang terjangkau melalui revitalisasi sistim kesehatan dasar dengan memperluas jaringan yang efektif dan efisien termasuk Posyandu dan Polindes, peningkatan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan/revitalisasi kader PKK, pembentukan standar pelayanan kesehatan minimum untuk kinerja sistim kesehatan yang komprehensif, serta memperbaiki sistim informasi pada semua tingkatan pemerintah
Desa Siaga wahana solusi Desa Siaga wahana solusi no 5 & 6
Meningkatkan Surveilance & Monitoring dan Pendanaan Kesehatan
Surveillance dan monitoring dilakukan melalui peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaporan hal-hal penting, pengalokasian budget dan personil pada saat outbreak investigation, control dan rapid response, peningkatan early warning system / penunjang kedaruratan, serta pengaplikasian National Pandemic Preparedness Plan.
DESA SIAGA
Adalah desa yg memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mencegah & mengatasi
masalah2 kesehatan (bencana & kegawatdaruratan kesehatan) secara mandiri
(Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 564/Menkes/SK/VIII/2006)
(Desa = kelurahan = nagari = dll yg sepadan)
TUJUAN DESA SIAGA
Tujuan umum:
Terwujudnya desa dg masyarakat yg sehat, peduli & tanggap terhadap masalah masalah kesehatan (bencana & kegawatdaruratan kesehatan) di desanya
TUJUAN KHUSUS:
- Meningkatnya pengetahuan & kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya kesehatan & melaksanakan PHBS
- Meningkatnya kemampuan & kemauan masy desa utk menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan
- Meningkatnya kewaspadaan & kesiapsiagaan masy desa thd risiko & bahaya yg dpt menimbulkan gangguan kesehatan (bencana, wabah penyakit, dsb)
- Meningkatnya kesehatan lingkungan di desa
SYARAT DESA SIAGA
- Ada minimal 1 bidan desa
- Ada minimal 2 orang kader
- Minimal ada 1 pos kesehatan desa (poskesdes)
Desa siaga menjawab permasalahan – permasalahan umun dalam yankes:
- Keterlambatan mengambil keputusan
- Keterlambatan memilih
- Keterlambatan mengakses tenaga kesehatan
KOORDINATOR PENGEMBANGAN DESA SIAGA
- BID. PENGGERAKAN & PEMBERDAYAAN MASY: PUSAT PROMOSI KESEHATAN DEPKES
- BID. PENGEMBANGAN POSKESDES: DIREKTORAT KESEHATAN KOMUNITAS, DITJEN BINKESMAS
- BID. SURVEILANS BERBASIS MASY: DIREKTORAT SURVEILANS & EPIMKA, DITJEN P2PL
- BID. KESIAPSIAGAAN & PENANGGULANGAN BENCANA & KEGAWATDARURATAN KESEHATAN: DIREKTORAT YANMEDIK DASAR, DITJEN YANMEDIK
- BID. PENGEMBANGAN KESLING: DIREKTORAT PENYEHATAN LINGK, DITJEN P2PL
KONSEKUENSI DESA SIAGA
- Kesehatan menjadi tanggungjawab mandiri desa (sebagai prinsip kemandirian)
- Pendanaan dan faktor2 logistik lain ditopang warga dan swasta termasuk LSM
- Intervensi swasta dan atau asing ke tengah masyarakat dilakukan secara langsung, baik dalam penanaman nilai2 kesehatan (dlm promosi kesehatan), ataupun nilai2 sosial kemasyarakatan lain(biasanya akan sangat mudah terjadi pasca terjadi kedekatan emosional dengan masyarakat).
- Adanya sistem monitoring dan surveilance, semakin memudahkan data2, baik data kesehatan ataupun data umum didapatkan oleh swasta ataupun asing
PROGRAM DESA SIAGA
- Secara resmi digaungkan pada Hari Kesehatan Nasional 2006 di Lumajang Tema HKN 2006: “Melalui Desa Siaga, Masyarakat Sehat”
- Dideklarasikan pada Rakernas, 7-8 Maret 2006.
TARGET
- 2006: ada 12.000 desa menjadi DS, dari 12 provinsi yang sudah siap(NAD, SumUt, SumBar, Lampung, Bengkulu, JaBar, JaTeng, JaTim, KalBAr,KalTeng, SulTeng, SulSel). Jatim Menyanggupi 5000, JaTeng 4300, sisanya provinsi yang lain.
- 2007:
- 2008: seluruh desa menjadi DS(±80.000)
BEBERAPA DESA BEBERAPA DESA PROYEK PERCONTOHAN DESA SIAGA
- JaBar: Di Kab Cirebon, Garut
- JaTeng: Desa Geyer, Grobogan
- JaTim: Di Kota Pagar Alam, Kab Lumajang
- NAD: Di Pidie
FUNDING
Didanai oleh: USAID
@ desa mendapat 35.000.000 Diimplementasikan melalui MNHP (Maternal & Neonatal Health Program)
KOTA PAGAR ALAM, LUMAJANG
40 Sepeda Motor untuk Bidan
2 Mobil Pus Ling
1 Truk
KEGIATAN-KEGIATAN PENDUKUNG DESA SIAGA (Yang berhasil kami data)
Pra Peng-Gaung-an
- Seminar ‘Pengembangan Desa Siaga dalam Kerangka Otonomi Daerah”, FKM UI, 1 Juni 2006
- Seminar “Peran Organisasi Kemasyarakatan dalam Pengembangan Desa Siaga, FKIK UIN, 30 Jan 2007. Pembicara: MenKes, Ketua PBNU, Host: Dekan FKIK
- Seminar “Peran Sistem Informasi Kesehatan dalam Pengembangan Desa Siaga”, FK UGM, 14 Feb 2007. Pembicara: Budi Wahyuni, drg.Senik Windyati,Prof. dr.Hari Kusnanto, Dr. Kristiani, dr.Anis Fuad.
Sumber : Tim Data Sektor Kesehatan UGM